Ini Perbedaan Puasa Arafah dan Tarwiyah Lengkap dengan Niatnya

Hantoro, Jurnalis
Selasa 11 Juni 2024 14:11 WIB
Ilustrasi perbedaan puasa Arafah dan Tarwiyah lengkap dengan niatnya. (Foto: Shutterstock)
Share :

INI perbedaan puasa Arafah dan Tarwiyah lengkap dengan niatnya. Sebagaimana diketahui bahwa pada bulan suci Dzulhijjah dianjurkan memperbanyak amalan salih, termasuk puasa sunnah tanggal 1–9. 

Di dalam amalan awal bulan Dzulhijjah tersebut terdapat pula puasa Arafah dan Tarwiyah. Keduanya memiliki keutamaan luar biasa besar, jadi sangat sayang jika sampai terlewat.

Berikut ini dibahas tentang perbedaan puasa Arafah dan Tarwiyah lengkap dengan niatnya, seperti telah Okezone himpun: 

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Imam Al Ghazali mengungkapkan keutamaan orang yang melaksanakan puasa tarwiyah adalah ia akan mendapat balasan seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissallam atas kesabaran penderitaannya.

Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) atau Yaumut Tarwiyah memiliki makna Hari Menyegarkan Diri. Istilah tersebut disematkan karena pada waktu tersebut para jamaah haji melihat air setelah sebelumnya air tidak atau jarang ditemui.

Mereka berangkat ke Mina dan bermalam sebelum hari Arafah dan saat itu juga turunnya wahyu (perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala) kepada Nabi Ibrahim Alaihissallam untuk menyembelih Nabi Ismail Alaihissallam. 

Puasa Arafah

Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim nomor 1162)

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ . فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ، إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada amal salih yang lebih dicintai Allah dibandingkan amal salih yang dilakukan pada 10 hari itu. Para sahabat bertanya: 'Bagaimana dibandingkan dengan jihad fi sabilillah?' Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak pula jihad, kecuali dia berangkat jihad dengan jiwa dan harta lalu pulang dari jihadnya tidak bawa apa pun dari semua itu'." (HR Bukhari dan At-Tirmidzi)

Pada hari Arafah, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membentangkan rahmat-Nya. Sehingga siapa saja yang berdoa memohon hajat dunia akhirat, maka Allah Ta'ala akan mengijabahinya.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR Tirmidzi nomor 3585) 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya