Kaidah-Kaidah
Huruf lam ibtida'/lam taukid status i'rabnya selalu mabni di atas fathah.
Huruf lam ibtida'/lam taukid bisa mendahului/berada pada:
1. Sebelum mubtada' jika ia berada sebelum khabar, misalnya:
لَأَنْتُمْ أَشَدُّ رَهْبَةً فِي صُدُورِهِمْ مِنَ اللَّهِ
"Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah." (Quran Surat Al Hasyr Ayat 13)
2. Sebelum khabar, jika ia muqaddam/mendahului mubtada', misalnya:
لَذَكِيٌّ خَالِدٌ
"Benar-benar cerdas si Kholid itu."
Keterangan: Khabar yakni ذَكِيٌّ didahulukan dari mubtada' untuk menonjolkan makna khabar.
3. Sebelum fi'il mudhari' misalnya:
لَيُحِبُّ اللهُ الْمُحْسِنِنِيْنَ
"Allah benar-benar mencintai para pelaku kebaikan."
4. Fi'il madhi jamid/ghairu mutasharrif yang bentuknya tetapatau tidak bisa ditashrif, kecuali لَيْسَ misalnya:
فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
"Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS An-Nahl: 29)
5. Sebelum huruf قَدْ yang mendahului fi'il madhi dan bermakna taukid, misalnya:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ
"Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu." (QS At-Taubah: 128)
Huruf lam ibtida'/lam taukid merupakan huruf Lam yang tidak beramal sehingga ia tidak mengubah status i'rab maupun harakat akhir/perubahan huruf suatu kata sebagaimana contoh di atas.
Ada jenis huruf lam yang menjadi 'amil jar/memajrurkan isim seperti lam tamalluk (kepemilikan) dan lam ta'lil (menunjukkan sebab).
Ada jenis huruf Lam yang menjadi 'amil penjazm/memajzumkan fi'il mudhori' yakni lam 'amr atau menunjukkan perintah.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)