JAKARTA - Malam pertengahan bulan Syaban atau Nisfu Syaban telah lama dikenal sebagai waktu yang penuh dengan rahmat, ampunan, dan keberkahan. Di kala malam ini, umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba meningkatkan ibadahnya untuk meraih limpahan rahmat Allah SWT. Salah satu amalan sunnah yang biasa dilakukan adalah menjalankan puasa pada hari Nisfu Sya’ban.
Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban, telah menjadi momentum istimewa dalam kalender Islam. Meskipun tidak diwajibkan secara syar’i, banyak ulama dan tokoh agama menganjurkan memperbanyak ibadah pada malam ini sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadan. Malam ini dipercaya merupakan saat ketika Allah SWT lebih mendekatkan diri kepada hamba-Nya melalui pintu ampunan dan rahmat. Sejumlah hadis menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengampuni dosa-dosa umat-Nya, kecuali bagi mereka yang keras hati atau bermusuhan.
Dalam konteks ini, puasa Nisfu Syaban menjadi salah satu cara untuk memperkuat disiplin dan meningkatkan keimanan. Dengan menahan diri dari makan dan minum serta melibatkan diri dalam berbagai ibadah lain, puasa ini menjadi ladang pahala yang membantu mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah.
Dalam pelaksanaan puasa, niat menjadi komponen esensial yang mendasari keabsahan ibadah tersebut. Walaupun niat adalah urusan hati, banyak umat yang memilih untuk menghafal bacaan niat sebagai pedoman agar lebih terstruktur dalam menjalankan ibadah. Berikut ini adalah salah satu bacaan niat puasa Nisfu Sya’ban :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."