5 Keutamaan Puasa Asyura, Hapus Dosa Setahun Lalu

Sagita Rahma Hayati, Jurnalis
Kamis 26 Juni 2025 09:11 WIB
5 Keutamaan Puasa Asyura, Hapus Dosa Setahun Lalu (Ilustrasi/Freepik)
Share :

Ketika ditanya, mereka menjawab pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Sebagai bentuk rasa syukur, mereka berpuasa. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda:

"Kami lebih berhak terhadap Musa dibanding mereka."

Kemudian, Rasulullah SAW pun menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura.

Selain itu, hari Asyura juga dikaitkan dengan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti penyelamatan Nabi Nuh AS setelah banjir besar dan diterimanya taubat Nabi Adam AS oleh Allah SWT.

3. Amalkan Pelajaran Perjuangan Nabi

Puasa Asyura tidak hanya menjadi momen sejarah, tetapi juga ajang refleksi spiritual. Berdasarkan NU Jatim, puasa Asyura menjadi momen untuk mengingat dan meneladani perjuangan para nabi dan rasul yang membawa ajaran tauhid. 

Dengan melaksanakan puasa Asyura, umat Islam diajak merenungi nilai-nilai perjuangan dan keimanan yang diwariskan oleh Allah SWT dalam membimbing umat manusia.

4. Ikuti Jejak Rasulullah SAW

Puasa Asyura menjadi bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Dilansir dari MUI Digital, dalam hadits sahih riwayat Muslim dari Ibnu Abbas RA disebutkan Rasulullah berniat untuk berpuasa pada 9 Muharram atau yang disebut dengan puasa Tasu’a. Rasulullah melaksanakan puasa ini sebagai pembeda dari kaum Yahudi dan Nasrani yang juga mengagungkan hari Asyura.

 حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari 'Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Maka Rasulullah SAW bersabda, "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, karena Rasulullah SAW wafat." (HR Muslim)

Berdasarkan hadits ini dapat dipahami puasa Tasu’a dan Asyura merupakan sunnah nabi.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya