Gus Baha mengungkapkan, seseorang yang memelihara alam maka hal itu terhitung sedekah. Tindakan semacam ini berpeluang memberikan manfaat bagi makhluk lain di dalamnya.
"Sehingga dalam sebuah hadis diterangkan, enggak ada orang Muslim enggak ada manusia yang menanam pohon kemudian berbuah dan dimakan oleh manusia maupun binatang kecuali itu menjadi sedekah," ungkapnya.
"Begitu juga ketika Allah mengkritik orang-orang yang jahat, yang tidak baik. Jadi ciri utama orang yang tidak baik itu adalah wayuhlikal hartsa wan nasl yang merusak tanaman, merusak tetumbuhan, merusak populasi, sehingga populasi ini harus kita jaga," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha juga mengaku sering mendorong orang untuk menghafalkan surat Al-Mulk sebagai tameng menghadapi Munkar Nakir. Pasalnya, ia menceritakan ada seseorang yang batal disiksa dengan dalih hafal surat tersebut.
"Ada orang itu harusnya disiksa. Terus kata orang itu, di hati saya ada Tabarak (al-Mulk). Kalau kamu nyiksa saya berarti memukuli surat Tabarak yang ada di hati saya," katanya.
"Singkat cerita berdebat. Terus sama Allah dibebaskan," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)