JAKARTA - Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan salah satu keutamaan Surat Al-Mulk mengenai alam. Manusia sebagai penghuni Bumi memiliki tugas untuk menjaganya.
Gus Baha mengatakan, dalam surat Al-Mulk yakni Allah menegaskan betapa pentingnya mengelola alam dengan hati-hati.
"Di situ manusia diingatkan oleh Allah Ta'ala. Kalau kamu hidup di Bumi (merasa) tenang-tenang saja, bisa saja Bumi ini tamur. Tamur itu likuefaksi," katanya, melansir laman NU Online, Selasa (15/7/2025).
Gus Baha mengartikan likuefaksi mengingat dalam semua tafsir, diksi tamur yang terdapat dalam ayat 16 surat tersebut diartikan para ulama bergelombang dan menggeliat sehingga Bumi di atas manusia.
Ia melanjutkan, jika alam tak dikelola dengan baik, boleh jadi benda-benda langit dapat membombardir Bumi kapan saja. Potensi-potensi semacam itu menjadi alarm bagi manusia untuk bergerak menyelamatkan alam raya.
Gus Baha menegaskan, Allah juga mengingatkan tentang sistem Bumi yang bisa menyerap air. Itu karena seharusnya Bumi itu tidak ada air karena Bumi itu khasnya menyerap air.
"Bagaimana kalau Bumi ini tahu-tahu menghisap semua air, kemudian kita enggak menemukan air. Kamu bisa apa, kata Allah, siapa yang bisa mendatangkan air," terang Gus Baha.
"Lalu dengan peringatan Allah seperti ini, orang disuruh hati-hati cara mengelola Bumi ini. Makanya saya senang kalau ini ada gerakan-gerakan untuk menyelamatkan Bumi," tuturnya.
Gus Baha mengungkapkan, seseorang yang memelihara alam maka hal itu terhitung sedekah. Tindakan semacam ini berpeluang memberikan manfaat bagi makhluk lain di dalamnya.
"Sehingga dalam sebuah hadis diterangkan, enggak ada orang Muslim enggak ada manusia yang menanam pohon kemudian berbuah dan dimakan oleh manusia maupun binatang kecuali itu menjadi sedekah," ungkapnya.
"Begitu juga ketika Allah mengkritik orang-orang yang jahat, yang tidak baik. Jadi ciri utama orang yang tidak baik itu adalah wayuhlikal hartsa wan nasl yang merusak tanaman, merusak tetumbuhan, merusak populasi, sehingga populasi ini harus kita jaga," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha juga mengaku sering mendorong orang untuk menghafalkan surat Al-Mulk sebagai tameng menghadapi Munkar Nakir. Pasalnya, ia menceritakan ada seseorang yang batal disiksa dengan dalih hafal surat tersebut.
"Ada orang itu harusnya disiksa. Terus kata orang itu, di hati saya ada Tabarak (al-Mulk). Kalau kamu nyiksa saya berarti memukuli surat Tabarak yang ada di hati saya," katanya.
"Singkat cerita berdebat. Terus sama Allah dibebaskan," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)