JAKARTA – Puasa Ayyamul Bidh, istilah Arabnya "Ayyam al-Bid", secara harfiah berarti "hari-hari putih". Ibadah ini dilaksanakan selama tiga hari di pertengahan setiap bulan dalam kalender Hijriah, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah.
Namun, sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, sangat penting bagi umat Islam untuk memahami dan menghafal niat puasa dengan benar, karena niat merupakan salah satu syarat utama ibadah puasa dalam Islam. Tanpa niat yang tepat, puasa yang dijalankan bisa menjadi tidak sah.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyamil bidh lillahi ta’ala
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala."
Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah di bulan Safar.
Berikut keutamaan puasa Ayyamul Bidh, sebagaimana melansir laman Baitul Muamalat:
Pahala amal kebaikan selalu dilipatgandakan. Dengan berpuasa tiga hari setiap bulan, pahala yang didapatkan setara dengan puasa selama satu bulan penuh.
Puasa adalah sarana spiritual yang ampuh untuk memperkuat keimanan. Rutin menjalankan puasa Ayyamul Bidh membantu seorang Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Melalui puasa, seseorang belajar untuk menahan nafsu dan mengendalikan emosi.
Puasa tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi juga meningkatkan kesadaran kita akan segala karunia Allah.
Selain manfaat spiritual, puasa juga berdampak positif bagi kesehatan tubuh, seperti menurunkan risiko penyakit kronis, menjaga berat badan, dan memperbaiki metabolisme.
Saat berpuasa, tubuh dan pikiran cenderung menjadi lebih segar dan fokus. Hal ini memungkinkan seseorang untuk lebih produktif dan efisien dalam aktivitas harian.
Puasa dapat menenangkan pikiran dan membantu mengurangi tekanan mental.
Puasa secara rutin membantu mengatur pola makan.
Melakukan puasa secara rutin mengajarkan kedisiplinan dan keteraturan.
(Rahman Asmardika)