JAKARTA - Tak ada yang tahu kapan musibah bencana terjadi. Dia bisa datang begitu saja tanpa memberikan tanda.
Bagi umat Islam, sudah sepatutnya berdoa kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan. Ini juga termasuk berdoa agar terlindung dari bencana.
Diketahui, belakangan bencana alam marak terjadi di Tanah Air. Banjir, longsor, maupun pohon tumbang silih berganti terjadi akhir-akhir ini.
Karena itu, sebagai seorang muslim, sepatutnya memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon perlindungan dari-Nya agar tidak ditimpakan marabahaya bencana.
Berikut bacaan doa terlindung dari bencana, sebagaimana dikutip dari laman NU, Minggu (16/11/2025):
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّيْ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيْقِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا
Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hadmi, wa a'ûdzu bika minat taraddî, wa a'ûdzu bika minal gharqi wal harîqi, wa a'ûdzu bika an yatakhabbathanîsy syaithânu 'indal mauti, wa a'ûdzu bika an amûta fî sabîlika mudbiran, wa a'ûdzu bika an amûta ladîghan
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang."
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)