3 Kultum Singkat tentang Bersyukur

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Selasa 18 November 2025 20:46 WIB
3 Kultum Singkat tentang Bersyukur (Ilustrasi/Freepik)
Share :

JAKARTA - Contoh kultum singkat tentang bersyukur ini dapat menjadi referensi. Selain itu, contoh kultum ini juga bisa menjadi bahan renungan. 

Islam mengajarkan untuk bersyukur. Syukur bisa diekspresikan lewat ucapan alhamdulillah. Namun, lebih dari itu, syukur juga mencakup pengakuan dalam hati, pujian dengan lisan, dan penggunaan nikmat dalam hal yang diridhai Allah.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 7: 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Latinnya: Wa iż ta'ażżana rabbukum la'in syakartum la'azīdannakum wa la'in kafartum inna 'ażābī lasyadīd(un).

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."

Berikut contoh kultum singkat tentang bersyukur, sebagaimana dihimpun Okezone, Selasa (18/11/2025): 

1. Arti Bersyukur 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk merasakan berbagai nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman gelap menuju kehidupan penuh cahaya iman dan Islam. 

Kata “syukur” berasal dari bahasa Arab, yaitu syakara–yasykuru–syukran–tasyakkara, yang berarti memuji atau berterima kasih. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syukur diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Makna ini juga mencakup kesadaran dan pengakuan bahwa setiap karunia adalah bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. 

Dengan kata lain, bersyukur merupakan bentuk pengakuan secara spiritual bahwa setiap hal baik yang kita terima, sekecil apa pun itu, bersumber dari kemurahan dan kasih sayang Allah SWT. Oleh karena itu, orang yang benar-benar bersyukur akan menyadari bahwa tidak ada satu pun nikmat yang ia miliki yang berasal dari dirinya sendiri semata, melainkan dari kehendak Allah. 
Bersyukur berarti menerima setiap ketentuan Allah dengan lapang dada dan penuh keikhlasan. Tak peduli besar atau kecil, nikmat itu tetap kita terima sebagai kebaikan dari Allah. Karena pada dasarnya, di balik setiap kejadian yang Allah tetapkan, selalu ada hikmah yang bisa kita ambil, meski kadang tersembunyi. 

Sebagai contoh, seseorang yang kehilangan kesempatan karena tertinggal pesawat pasti merasa kecewa. Namun, jika ternyata pesawat tersebut mengalami kecelakaan, maka ia akan menyadari bahwa dirinya diselamatkan Allah dari musibah besar. Rasa syukur pun akhirnya muncul, meski sebelumnya diselimuti rasa kecewa. Seharusnya, keyakinan terhadap kebaikan takdir Allah sudah ada sejak awal. 

Allah SWT memerintahkan kita untuk bersyukur, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 152: “Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” Ini menunjukkan bahwa bersyukur adalah perintah yang jelas, dan pengingkaran terhadap nikmat merupakan larangan. 

Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah juga berfirman: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” Ayat ini menjelaskan bahwa ada dua sikap yang bisa diambil manusia terhadap nikmat: bersyukur atau kufur. Dan setiap manusia pasti berada di salah satunya. 

Karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa diri kita termasuk golongan yang bersyukur, bukan yang mengingkari nikmat. Bersyukur tidak hanya akan memperbesar nikmat yang telah ada, tetapi juga membawa keberkahan dan ketenangan dalam hidup. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa rasa syukur terdiri atas tiga aspek utama. Pertama, syukur dengan hati, yakni dengan menyadari sepenuh hati bahwa setiap nikmat berasal dari Allah semata, bukan dari kekuatan kita sendiri.

Kedua, bersyukur melalui ucapan. Ini bisa diwujudkan dengan memuji Allah, seperti mengucap “Alhamdulillah”, atau menyampaikan rasa terima kasih kepada sesama manusia yang menjadi perantara nikmat tersebut. Ucapan syukur mencerminkan kesadaran dan penghormatan terhadap sumber nikmat. 

Ketiga, adalah bersyukur melalui perbuatan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan nikmat yang diberikan untuk melakukan amal baik, menjalankan perintah Allah, serta menghindari perbuatan yang dilarang. Perbuatan syukur ini menjadi bukti konkret bahwa kita tidak hanya mengucap syukur di bibir, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan. 

Oleh sebab itu, mari kita bangun kebiasaan untuk selalu bersyukur. Latih diri kita agar senantiasa sadar dan berterima kasih atas segala bentuk nikmat yang Allah titipkan, baik yang besar maupun yang tampak sepele. Bersyukur tidak hanya saat menerima hal menyenangkan, tapi juga saat diuji, karena di sanalah letak ketaatan sejati. 

Yang tak kalah penting, luruskan niat dalam bersyukur. Jangan jadikan syukur sebagai alat untuk mengejar kenikmatan dunia semata, tapi niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridha-Nya. Sebab, itulah tujuan tertinggi dari segala bentuk ibadah, termasuk rasa syukur. 

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua tergolong ke dalam hamba-hamba Allah yang senantiasa bersyukur, baik dalam hati, ucapan, maupun tindakan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

2. Bentuk Syukur 

Assalamualaikum wr wb 

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan petunjuk-Nya yang tak pernah terputus, sehingga pada pagi hari yang penuh berkah ini kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani. Semoga pertemuan kita ini senantiasa dalam lindungan dan ridha-Nya. 

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sosok yang telah membimbing umat manusia keluar dari kegelapan menuju jalan penuh cahaya dan ilmu. Semoga kelak kita semua termasuk ke dalam golongan yang memperoleh syafaat beliau di hari akhir. Aamiin ya Rabbal ‘alamin. 

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Sudah sepatutnya kita sebagai hamba Allah senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Sering kali, kita tidak menyadari bahwa nikmat itu begitu banyak dan melekat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari nikmat makan dan minum, kemampuan bernapas tanpa alat bantu, berjalan tanpa kesulitan, hingga gerakan ringan yang mungkin kita anggap sepele seperti mengangkat tangan—semuanya adalah karunia luar biasa. 

Bayangkan saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan sakit. Untuk sekadar makan pun mereka kesulitan. Ada pula yang harus dibantu untuk berdiri, bahkan menggerakkan satu bagian tubuh saja memerlukan perjuangan. Maka dari itu, masih pantaskah kita lalai untuk bersyukur? 

Allah SWT dengan tegas memerintahkan kita untuk bersyukur, sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al-Baqarah ayat 152:

 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ 

Artinya: “Maka ingatlah Aku, niscaya Aku ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” 

Lalu, bagaimana cara kita menunjukkan rasa syukur yang benar kepada Allah SWT? Setidaknya ada tiga bentuk utama dalam bersyukur: 

Syukur dalam hati, yaitu dengan menyadari sepenuhnya bahwa setiap nikmat yang kita terima, sekecil apa pun itu, semata-mata berasal dari Allah SWT. Bukan karena kekuatan atau usaha kita sendiri. 

Syukur melalui lisan, dengan mengucapkan kalimat pujian seperti “Alhamdulillah” setiap kali menerima nikmat. Kalimat ini menjadi bentuk pengakuan bahwa Allah-lah sumber segala kebaikan. 

Syukur melalui perbuatan, menjaga dan menggunakan nikmat yang kita miliki untuk hal-hal yang diridhai Allah. Contohnya, jika diberi nikmat kesehatan, maka manfaatkanlah untuk beribadah, menolong sesama, dan menjauhi perbuatan maksiat. Karena pada akhirnya semua yang kita miliki hanyalah titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak. 

Jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan yang lalai dan tidak mensyukuri nikmat, karena mengingkari nikmat adalah awal dari kerugian yang besar, baik di dunia maupun di akhirat. 

Demikian yang dapat saya sampaikan. Jika ada kekurangan dalam penyampaian ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi pengingat agar kita selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Wassalamualaikum wr wb

 

3. Manfaat Bersyukur 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang Insyaallah mulia ini. 

Kedua kalinya tak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah seperti yang sekarang ini. 

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentang Bersyukur. Syukur yang sebagaimana telah dijabarkan oleh Ibnu Qayyim: Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. 

Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. Kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT harus selalu senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT baik itu berupa nikmat yang kecil maupun nikmat yang besar. 

Tanpa kita sadari setiap harinya kita selalu menerima nikmat dari Allah SWT seperti nikmat berupa nikmat islam, nikmat kesehatan, dan nikmat kita telah diberikan anggota tubuh yang lengkap dan sempurna seperti yang dijelaskan dalam Surat An Nahl ayat 78, yang artinya: 

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur." 

Adapun cara agar kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT adalah seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut: "Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR Bukhari dan Muslim). 

Selain itu syukur juga memiliki berbagai macam manfaat yaitu: 
- Kita dapat dijauhkan dari azab Allah SWT 
- Dengan bersyukur Allah SWT dapat memberikan ridhonya kepada kita 
- Dengan bersyukur kita dapat mendapatkan pahala dari Allah SWT. 

Kesimpulan dari kultum ini adalah syukur merupakan suatu bentuk ibadah dan sekaligus bentuk ketaatan kita atas perintah Allah SWT. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya