Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Tradisi Megibung Saat Buka Puasa di Denpasar

Rohmat , Jurnalis-Sabtu, 20 Juli 2013 |21:05 WIB
Asyiknya Tradisi <i>Megibung</i> Saat Buka Puasa di Denpasar
Tradisi Megibung saat buka puasa di hari ke-10 Ramadan (foto: Rohmat/Okezone)
A
A
A

DENPASAR - Warga Kampung Muslim, Denpasar Selatan, Bali terus melaksananakan tradisi unik yang disebut megibung yakni makan bersama dalam satu nampan saat berbuka puasa. Tradisi makan bersama kala Ramadan telah berlangsung lama namun belum ada yang mengetahui kapan tradisi itu mulai ditradisikan. 

Ada yang menyebut, tradisi tersebut bermula dari kebiasaan para perantau muslim asal Jawa saat kumpul bersama ketika Ramadan, di Masjid AL Muhajirin Kampung Muslim Kepaon.

Menjelang berbuka, seluruh warga utamanya laki-laki tua muda berdatangan ke masjid dan mendengarkan pengajian sampai waktu bedug Magrib tiba. Saat azan dikumandangkan, mereka makan makanan dan minuman ringan seperti kolak. Dahulu, juga disediakan minuman pembuka sejenis bubur namun belakangan mulai jarang disuguhkan.

Usai Salat Magrib, barulah tradisi makan bersama dimulai. Puluhan nampan yang disediakan warga setempat, berisi nasi, urap dan lauk ayam goreng tersaji sebagai hidangan utama buka puasa.
 
Jamaah dalam kelompok-kelompok kecil mulai empat orang hingga enam orang makan dalam satu nampan dengan menggunakan tangan tanpa sendok. Suasana keakraban pun terbangun. Namun kini, megibung tidak berlangsung tiap hari, melainkan hari ke 10,20 dan 30 Ramadan.

"Megibung merupakan tradisi turun-temurun warga Kampung Kepaon pada hari 10, 20 dan 30 Ramadan," ujar Ketua Takmir Masjid Al-Muhajirin, Ishak, pada Jumat 19 Juli 2013 malam.

Ishak menyatakan, megibung dilaksanakan hari ke 10 bulan Ramadan setelah jamaah selesai membaca 30 juz Alquran. Demikian seterusnya di hari ke-20 dan hingga selesai Ramadan.

Tujuan utama makan bersama tak lain adalah untuk memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan antarwarga muslim setempat dan kaum muslim umumnya. Mereka siapa saja seperti musafir atau warga muslim luar Kepaon yang ingin buka bersama dipersilakan bergabung dalam megibung.

Saiful, salah seorang warga asal Jimbaran yang sengaja datang ke Kampung Kepaon menyatakan berbuka puasa bersama seperti itu cukup mengesankan. "Lebih enak rasanya makan ramai-ramai dalam satu nampan, yang pasti lebih barokah," ujarnya.

(Risna Nur Rahayu)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement