MADINAH - Selayaknya masjid di Indonesia, Masjid Nabawi kerap melakukan kegiatan keagamaan bagi anak-anak yang akan belajar Alquran.
Sore itu, salat Ashar baru saja selesai, ribuan jamaah satu persatu mulai meninggalkan masjid. Tetapi tidak untuk ratusan anak-anak yang memadati ruang masjid bagian kiri.
Mereka bersandar duduk rapih, bersila, berjajar dengan buku dan Alquran di genggamannya. Anak-anak satu persatu mulai membaca surat per surat ayat suci yang dipandu para ustad. Karena jumlahnya banyak, mereka dibagi beberapa kelompok, setiap ustad pegang 10 anak.

Itulah gambaran kegiatan para anak-anak warga setempat penghafal Alquran. "Pengajian di sini dibagi beberapa kelompok, ada yang kelas siswa baru, ada yang sudah kelas penghafal, ada juga yang mempelajari tafsir," ujar ustad Mohammed ketika ditemui tim MCH Madinah, Rabu (5/9/2018).
Ustad Mohammed yang mengaku memiliki ribuan santri ini mendapat bagian memimpin pelajaran mengaji di pintu 38 Masjid Nabawi. "Murid saya ada ribuan," kata Mohammed.

Yang dia maksud ribuan itu ialah total santri yang dia ajarkan. Maklum, waktu mengaji bukan hanya selepas Ashar. "Setelah Fajar (Subuh), dan setelah Magrib ada kegiatan seperti ini," kata dia.
Materi yang diajarkan Mohammed untuk pengenalan baca Alquran. Mohammed mengatakan, materi ini untuk anak di bawah usia 11 tahun.
Selain kelas untuk belajar mengaji dasar di Masjid Nabawi juga ada kelas untuk hafalan Alquran. Tak hanya anak-anak, dewasa pun juga banyak terlihat belajar mengaji.

Mohammed menyebut, tak ada biaya untuk mengikuti kelas mengaji itu. "Semuanya gratis, tak ada biaya," ujar Mohammed menutup pembicaraan.
(Qur'anul Hidayat)