Selesai melayani sang mertua, Engkus yang tergabung dalam satu kloter yang sama JKS 41, tiba-tiba beranjak dari kursinya Karen dipanggil sang ibu kandungnya bernama Maya.
Kondisi Maya tak separah Darsih. Kaki perempuan 78 tahun itu masih bisa menjajaki tiap jengkal ruang tunggu. Maya mengaku bisa melakukannya sendiri. Tapi sebagai anak, Engkus tidak mungkin tega membiarkan sang ibu tercinta kemana-mana sendirian.
Dengan senyumnya Maya bersyukur dapat menjalankan haji dengan lancar. "Alhamdulillah, saya bersyukur hanya flu aja belum hilang," ujar Maya.
Selama proses haji, Maya mengaku hanya mengalami linu dan kelelahan saja karena perjalanan dari Mina ke Jamarat. Jelang kepulangan Minggu malam, Maya terus tersenyum. Sesekali dia berkisah tentang lokasi rumahnya yang terletak di sekitar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Usai pengecekan barang bawaan, Engkus terus mengawasi dua ibunya. Dia bahkan, menjaga dan mencarikan kursi roda untuk mertuanya. Engkus berharap kondisi keluarganya tetap bugar hingga Tanah Air.
(Khafid Mardiyansyah)