
Repotnya lagi, sambung Edi saat diminta laporan hasil survei yang sudah diisi jamaah kerap tak dilaporkan ke kantor sektor. Kondisi ini membuat petugas survei BPS harus bekerja ekstra. "Jadi harus jemput bola," tuturnya.
Berbeda halnya ketika masa pemondokan jamaah haji gelombang pertama. Dia menyebut, pada saat gelombang pertama, petugas kloter masih semangat membagikan blanko survei ke jamaah.
"Di gelombang satu yang jika semua jamaah sudah keluar semua dia akan ke masjid. Kalau sempat arbain, ya arbain," ujar dia.
Edi mengatakan, jamaah yang dimintai kepuasan pelayanan haji 2018 memiliki kriteria tertentu. Jamaah minimal telah berada di Madinah selama dua hari sejak kedatangan.
"Paling tidak sudah dapat akomodasi di Madinah, katering, sehingga jamaah sudah bisa menilai seperti apa," ucap dia.