“Juga menghargai perbedaan, karena pemilu adalah permainan, sedangkan sunatullah kalah menang itu takdir,” ujarnya.
Semangat negarawan harus dipegang teguh untuk mampu membangun dan menjaga NKRI, sehingga jangan memprovikasi atau mengeluarkan statemen yang bernada provokasi, apalagi mengajak pada tindakan inkonstitusional.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo Jawa Timur, KH Agus Ali Masyhuri yang akrab disapa Gus Ali menilai kericuhan dalam aksi 22 Mei di sekitar Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5) sebagai tindak kriminal dan kekerasan. “Demo ke Bawaslu apa Tanah Abang? Kalau ke Tanah Abang ini tidak nyambung dengan Pemilu. Polisi harus memetakan itu,” kata Gus Ali.
(Muhammad Saifullah )