Zakir Naik masih berada di Malaysia sampai saat ini. Padahal pemerintah India mengharapkan Malaysia melakukan ekstradisi pada pria tersebut.
Alasan utama India mendesak pemerintah Malaysia adalah karena kasus pencucian uang yang menjerat Zakir Naik. Sementara, menurut Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kasus tersebut belum jelas dan dia khawatir akan nasib Zakir jika dipulangkan.
Di sisi lain, Direktorat penegakan hukum India masih terus berupaya untuk membawa pulang dan mengadili sang ulama yang terkenal karena memfasilitasi banyak orang di dunia untuk masuk Islam.

Terlepas dari kasus ini, sosok Zakir Naik memang terkenal akan kontroversinya. Itu kenapa banyak negara yang mencekal kehadirannya. Nah, berikut 10 kontroversi yang berhasil dirangkum Okezone dari India Today;
1. Naik mengatakan Islam lebih unggul dari semua agama lain. Non-Muslim seharusnya tidak diizinkan memiliki tempat ibadah agama di negara Islam.
2. Setiap Muslim berhak berhubungan seks dengan budak perempuan mereka.
3. Sania Mirza harus berpakaian sopan saat bermain tenis. Hal ini juga yang akhirnya membuat India tidak terlibat dalam pertandingan voli pantai internasional.
4. Anak perempuan tidak boleh dikirim ke sekolah di mana mereka kehilangan keperawanan mereka pada saat mereka pingsan. Sekolah harus ditutup. Mereka seharusnya tidak diizinkan mengenakan ornamen emas.
5. Pemukulan istri di dunia Muslim belum tentu merupakan hal yang buruk. Zakir Naik mengatakan penggunaan kondom saat berhubungan seks sama dengan membunuh manusia.
6. Kematian karena dilempari batu atau dicambuk karena berhubungan seks di luar nikah dapat diterima menurut hukum Syariah.
7. Berdasarkan ajaran Alqur'an dan Sunnah, Naik mengatakan homoseksual harus dibunuh.
8. Serangan bunuh diri yang disarankan oleh ulama tidak buruk.
9. Dia menolak untuk mengutuk Osama bin Laden dan mengklaim bahwa 9/11 adalah pekerjaan orang dalam.
10. Sarjana Islam mengatakan Muslim harus mencari bantuan hanya dari Allah dan tidak ada orang lain, bahkan Nabi - kepercayaan yang mendukung pandangan Sunni. Negara Islam telah menggunakan pemahaman khusus ini untuk membenarkan kekerasan terhadap para Sufi, Syiah, dan Ahmadiyah.
(Helmi Ade Saputra)