Berdasar pengamatan astrologi pada hari ini, 15 Juli 2017, matahari tepat berada di atas Kakbah. Momen ini juga terjadi esok harinya. Peristiwa alami itu bakal terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Momen ini memengaruhi arah kiblat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim mengatakan, saat momen itu terjadi, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kakbah. Peristiwa ini biasa dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah.
"Jadi, waktu matahari di atas Kakbah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk ke arah kiblat," papar Agus, beberapa waktu lalu, seperti diberitakan Okezone pada Senin (15/7/2019).
Momen ini, sambung Agus, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rasdhul Qiblah.
Lantas, dari peristiwa ini apa yang bisa kita petik untuk bahan pelajaran?
Okezone coba mewawancarai Ustadz Mahfud Said terkait apa yang bisa dipelajari dari kemunculan peristiwa alami ini. Menurut dia, keimanan kita pada Allah akan semakin tebal. Sebab, ini membuktikan kalau Allah begitu detail dalam mencipta alam semesta ini.
Tidak hanya soal peristiwa matahari tepat berada di atas Kakbah, tetapi momen di mana di hari ini, setiap tahunnya pasti waktu salatnya sama. Dia memberi contoh konkret terkait waktu salat ini.
Berdasar pengamatannya hari ini, umat Islam salat Subuh pada 15 Juli 2019 pada pukul 4.44 WIB. Menurutnya, pada 2030 di tanggal yang sama, umat Islam akan salat Subuh pada pukul 4.44 WIB.