Delapan pesepeda Muslim asal Inggris tiba di Istanbul, Turki pada Sabtu (13/7/2019). Mereka beristirahat dalam perjalanan haji panjang mereka dari London ke Kota Madinah, kota suci kedua umat Muslim.

“Perjalanan ini sangat penting. Kami semua berada di jalan demi keyakinan. Kami bertemu orang-orang hebat di sepanjang jalan dan kami memiliki kisah-kisah hebat,” ujar salah satu pesepeda Zain Lambat.
"Syukurlah kami merasa bahagia saat kami melakukan perjalanan melewati berbagai tempat," lanjut Zain.
Dilansir dari About Islam kemarin, delapan pesepeda yang berangkat naik haji itu menyebut diri mereka anggota Tour de Hajj. Mereka memulai perjalanan mereka sejak 7 Juni dan diperkirakan akan memakan waktu selama 60 hari.
Mereka berencana akan bersepeda melewati 17 negara yang berbeda, dengan hanya beristirahat saat melintasi Suriah dan Irak untuk menuju Mesir dengan pesawat.
Mereka melakukan Tour de Hajj dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengumpulkan dana untuk Muslim yang membutuhkan di seluruh dunia. Selain itu juga dananya untuk membangun masjid dan sekolah.
“Pada 7 Juni, kami berangkat dari London menggunakan sepeda. Kami berencana untuk mencapai Madinah setelah bersepeda sejauh 4.000 kilometer selama 60 hari,” kata pesepeda lainnya, Junaid Afzal.
“Sementara itu, kami juga mengumpulkan dana sejumlah 500.000 poundsterling untuk membantu orang di masjid dan sekolah.”
Zain berterima kasih kepada orang-orang Turki yang menyambut mereka dengan hangat di kota Istanbul.
“Ke mana pun kami pergi, ada masjid-masjid Turki, dan kami bertemu saudara-saudara Turki. Mereka menunjukkan keramahtamahan yang luar biasa kepada kami. ”
"Jika Anda memiliki niat yang sangat baik untuk beribadah, Allah pasti akan membuat jalan Anda lebih mudah," kata Zain.
"Kami berangkat dengan anggaran yang sangat kecil, tetapi Allah memperkenalkan kepada orang-orang yang luar biasa di sepanjang jalan dan membantu rezeki kami."
Sebelumnya ada petualangan serupa yang berkaitan dengan perjalanan ke Tanah Suci.
Bulan lalu, sekelompok empat pesepeda asal Kenya dan dua anggota pendukungnya memulai perjalanan panjang dari Nairobi ke Makkah untuk melakukan haji sekaligus mengumpulkan dana untuk biaya pendidikan anak-anak yang membutuhkan di Kenya.