Era milenial ditandai dengan hal-hal yang serba instan. Makanan, minuman, cemilan dan lainnya menjadi asupan primer sehari-hari.
Asupan makanan yang serba instan tersebut ternyata berakibat buruk kepada tubuh. Didalamnya terdapat banyak racun-racun seperti zat pewarna, zat antioksidan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini puasa menjadi terapi segala macam penyakit dan racun-racun yang terdapat di tubuh manusia.
Menurut Buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin, banyak panduan jelas terhadap tata cara puasa-puasa dalam agama Islam. Termasuk keutamaan puasa-puasa, baik puasa yang sering kita lakukan maupun puasa yang sangat jarang dipraktekkan oleh orang Islam sendiri.
Puasa diyakini sebagai bukti bahwa seseorang cinta kepada Allah SWT, dan Rasul-Nya. Tidak heran jika banyak umat Muslim menjalankan puasa, bukan hanya puasa wajib, tetapi juga puasa sunnah.
Nur Solikhin dalam buku ini membahas sebelas macam puasa yang apabila dilakukan oleh umat Muslim akan memiliki dampak positif yang banyak. Adapun puasa-puasa tersebut yaitu puasa Ramadhan, puasa Senin-Kamis, puasa Kafarat, puasa Daud, puasa Syawwal, puasa ‘Asyura, puasa Tarwiyah dan ‘Arafah, puasa Dalail, puasa Qadha, puasa Ayyamul Baidh dan puasa Nadzar.
Mayoritas Muslim umumnya sudah banyak mengetahui manfaat puasa Ramadhan, hal tersebut dikarenakan hampir setiap malam selama 30 hari, para penceramah mengisi mimbar-mimbar untuk menyampaikan substansi, kualitas dan kuantitas Ramadhan.
Selain itu sangat sedikit di antara kita yang menjalankan puasa-puasa yang terdapat di dalam ajaran Islam, selain puasa Ramadhan. Misalnya, puasa Senin-Kamis.
Ditinjau dalam aspek kesehatan, puasa sunah akan membersihkan organ dalam tubuh. Usus-usus memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa serta endapan makanan, meminimalisir kegemukan dan kelebihan lemak dalam perut. Bukan hanya itu, puasa juga dapat meredam hawa nafsu, baik nafsu makan, minum, atau syahwat (Halaman 34).
Disamping khasiat puasa Senin-Kamis, ada juga puasa Ayyamul Bidh yang tidak kalah pentingnya. Puasa Ayyamul Baidh merupakan nama lain dari puasa hari-hari putih, dinamakan demikian karena hari-hari tersebut bertepatan dengan bulan purnama.