Menggunakan Obat Kuat Sebelum Berhubungan dengan Istri, Bagaimana Hukumnya?
Berhubungan intim sudah menjadi hal yang wajar dan lumrah dalam hubungan suami-istri. Bahkan menjadi hal yang wajib untuk dilakukan untuk keharmonisan rumah tangga.
Namun, dalam berhubungan intim bisa saja terjadi masalah. Entah itu masalah pada laki-laki atau wanitanya.
Masalah yang terjadi pada seorang pria saat berhubungan intim salah satunya adalah lemah syahwat. Beberapa pria mencoba berbagai macam obat kuat seperti tablet, jamu, atau salep untuk mengatasi masalah tersebut.
Lalu, bagaimana hukumnya menggunakan obat kuat untuk berhubungan intim? Apakah diperbolehkan dalam Islam?
Dilansir dari posting-an akun Instagram @fiqihpernikahan, menurut Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha dalam karyanya I’ânatuth Thâlibîn, beliau menyebutkan, “Dan disunahkan bagi lelaki menggunakan media yang bisa memperkuat tubuh dengan obat-obatan yang diperkenankan namun harus dengan memperhatikan aturan-aturan medis serta mempunyai tujuan yang baik, seperti menjaga keharmonisan keluarga dan keturunan. Karena hal tersebut merupakan media supaya lelaki tetap dicintai istrinya. Oleh karena itu sebaiknya lelaki memang dicintai istrinya. Banyak masyarakat yang tidak menggunakan obat kuat tersebut. Akhirnya senggamanya menghasilkan bahaya yang cukup besar.”
Dalam video ceramah ustadz Abdul Somad, belau juga menjelaskan terkait permasalahan ini,
“Boleh berobat dengan obat yang syar’i dan tidak menimbulkan efek samping. Hanya untuk memperbaiki yang tidak baik,” ucap beliau.
Namun apabila menggunakan obat kuat untuk memenuhi hawa nafsu yang buruk atau kecanduan seks, maka hukumnya adalah haram.
