Dalam kitab Kanzun Najah Was Surur disebutkan, hari Tarwiyah, hari Arafah dan hari Idul Adha menjadi sebab kemuliaan sepuluh hari pertama Dzulhijah dibanding hari-hari yang lain. Karena itu, Syaikh Ibnu Taimiyah menyebutkan dalam kitabnya Al-Fatawa Al-Kubra:
أَيَّامُ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ أَفْضَلُ مِنْ أَيَّامِ الْعَشْرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَاللَّيَالِي الْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ لَيَالِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ
“Sepuluh hari-hari pertama Dzulhijah lebih utama dibanding sepuluh hari-hari terakhir Ramadan. Sepuluh malam-malam terakhir Ramadan lebih utama dibanding sepuluh malam-malam pertama Zulhijjah.”
Disebutkan dalam kitab Durratun Nashihin, sebagian ulama mengatakan bahwa jika seseorang memuliakan sepuluh hari pertama DZulhijah dengan puasa, maka Allah akan memuliakan dengan 10 kemulian berikut:
1. Diberikan keberkahan umur
2. Diberikan tambahan harta
3. Dosa-dosanya akan dihapus
4. Kebaikannya akan dilipatgandakan
5. Dimudahkan dalam menghadapi sakaratul maut
6. Kuburannya akan bercahaya
7. Amal timbangan berat saat hari kiamat
8. Selamat dari siksaan api neraka
9. Keluarganya akan dilindungi
10. Ditempatkan di surga yang tinggi
(Dyah Ratna Meta Novia)