Lika-liku Hijrahnya Dewi Sandra yang Semakin Mempertebal Keimanan
Namun menyadari adanya teguran atau tidak, itu masalah yang berbeda. Jadi dulu, mungkin karena masih muda dan belum paham, saya sering mengatakan kalau ini hanya kehidupan, jadi tidak ada introspeksi diri Ketika umur 25 ke atas lalu mengalami kegagalan rumah tangga untuk kedua kali serta kehilangan orang tua, statusku jadi janda yatim piatu. Nah itu yang menjadi tamparan buat aku." Dewi menjelaskan
Dewi merasa apa yang dilakukan sebelum memutuskan untuk berhijrah, merupakan sebuah proses menemukan jawaban tentang makna kehidupan. Kesalahan demi kesalahan yang pernah dilakukannya di masa lalu, juga dijadikan bahan untuknya lebih banyak belajar tentang agama yang dianutnya.
"Berdamai dengan diri itu hal yang paling sulit pastinya. Kesalahan-kesalahan masa lalu akan selalu menjadi masa lalu kita, mau dibuang atau dianggap itu nggak pernah ada ya nggak mungkin. Apalagi di era digital ini, tinggal ketik Dewi Sandra, udah banyak banget masa lalu saya di internet. Berarti jejak kita yang ditinggalkan akan selalu punya bekas. Kalau mau flashback ya aku juga jadi lebih sedikit tenang sama diriku yang sekarang meski belum sempurna, setidaknya sebagai manusia aku punya step untuk berubah." Tuturnya
