Selang 15-30 menit setelah adzan Isya, makanan tersebut akhirnya dihidangkan. Daging kambing yang masih berada di aluminium foil dibawa ke dalam ruang makan. Selain itu, dihidangkan juga nasi khas Arab Saudi atau nasi mandi yang berada di atas nampan.
Langsung saja daging tersebut disergap oleh rombongan. Soal rasa, jangan ditanya. Daging yang berserat tersebut terasa sangat nikmat kala digigit. Tekstur khas daging kambing tersebut sangat berasa di mulut.

Rasa dagingnya tidak terlalu prengus. Aroma kambingnya cukup kuat dan menambah selera. Sangat cocok dipadukan dengan nasi mandi.
Baca Juga : Air dari Sumur Ini Digunakan Memandikan Jenazah Rasulullah SAW
Menu nasi mandi dengan daging kambing bakar itu ternyata tidak sendiri. Ada juga kambing dengan cara penyajian biasa, yakni daging tidak dibakar lengkap dengan kepalanya.
Jika tadi menunggu selama berjam-jam, maka proses makannya hanya sekira 30 menit. "Tapi terbayar kan ya, kita nunggu lama. Makannya puas," kata salah seorang rekan.
Baca Juga : Menengok Benteng Yahudi yang Direbut Pasukan Rasulullah SAW di Khaibar
(Erha Aprili Ramadhoni)