MADINAH – Masjid Al Ghamamah merupakan sebuah masjid yang berada di sebelah barat Masjid Nabawi di Madinah, bahkan jaraknya tidak sampai 300 meter.
Masjid ini dulunya bukanlah sebuah masjid. Rasulullah SAW selalu mengerjakan salat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di lapangan yang terletak di kawasan al-Manakha tersebut.
Untuk menghormati Rasulullah SAW yang selalu mendirikan salat di lokasi tersebut, dibangunlah Masjid Al Mushalla, artinya masjid tempat salat.

Abu Hurairah meriwayatkan, setiap Rasulullah SAW melalui Al Mushalla, Baginda Rasul SAW akan menghadap ke arah kiblat dan berdoa.
Sementara kata Al-Ghamamah sendiri berarti awan yang menaungi. Sebuah riwayat menyebutkan, "pada suatu saat Nabi Rasulullah SAW berkhutbah Idul Fitri, para jamaah mulai resah dan gelisah. Pasalnya khutbah Beliau terlampau panjang atau lama sehingga semua jamaah kepanasan oleh sebab panasnya terik matahari. Lalu datanglah mendung atau awan tebal yang menutupi matahari sampai setelah acara khutbah Beliau selesai".
Untuk mengenang peristiwa ini diberikan nama Ghamamah untuk masjid ini, yang berarti awan atau mendung.
Ada versi lain dari nama Masjid Al Ghamamah ini. Tempat di mana Masjid Ghamamah berdiri, dulunya adalah lapangan alun-alun yang sedang amat luas di pusat Kota Madinah.
Ketika musim paceklik melanda Madinah, warga kota meminta Rasulullah SAW berdoa meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan. Rasulullah SAW pun mengerjakan shalat mohon hujan di alun-alun itu.
Nabi SAW segera berdoa memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan setelah salat. Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Muhammad SAW, begitu Nabi SAW berlalu, tiba-tiba Kota Madinah di selimuti oleh awan gelap dengan diiringi hujan lebat.
"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dan, Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah [2]: 22).

“Apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Apakah mereka tidak memperhatikan?” (QS As-Sajadah [32]: 27).
Baca Juga : Fakta-Fakta Operasional Haji di Makkah
Untuk memperingati peristiwa itu, Rasullah SAW serta para sahabat sepakat untuk membangun sebuah masjid dan menamakannya Masjid Al Ghamamah yang berarti masjid Awan.
Menurut riwayat, Khalifah Umar bin Khattab adalah orang yang membangun masjid ini persis di tempat shalat Nabi SAW. Sementara itu, bangunan masjid yang ada sekarang ini adalah peninggalan pembangunan Sultan Abdul Majid al-Utsmani. Dan masjid ini pernah direnovasi kembali pada masa Raja Fahd (1411H).
Baca Juga : Berwisata ke Jabal Al Feel, Lihat Gunung Gajah!
(Erha Aprili Ramadhoni)