Tapi hal tersebut tidak dihiraukan. “Abah (sapaannya kepada KH As’ad Umar, red) malah mengajak rombongan untuk berkunjung ke SMA Taruna di Magelang sebagai upaya mencari rujukan atau contoh dalam tata kelola pembelajarannya,” ungkapnya.
Karena murid SMA Taruna yang terkenal berbakat itu, juga tinggal di asrama, sebagaimana santri yang kelak akan jadi murid SMA DU 2 Unggulan.
Setelah dari Magelang, KH As’ad Umar memutuskan untuk menerapkan semua proses pendisiplinan murid sebagaimana peraturan yang berlaku di SMA Taruna.
“Anda bisa membayangkan betapa revolusionernya keputusan itu, karena akan mengubah budaya santri yang longgar menjadi budaya tentara yang ketat dan disiplin,” urainya.