Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Mualaf, Gadis Pemabuk Masuk Islam Setelah Ditantang Puasa

Fadhilah Annisa , Jurnalis-Senin, 21 Oktober 2019 |16:59 WIB
Kisah Mualaf, Gadis Pemabuk Masuk Islam Setelah Ditantang Puasa
Foto: Secreenshoot dari video di akun Facebook BBC Three
A
A
A

HIDAYAH tidak pernah datang secara tiba-tiba, tetapi selalu berproses. Hal seperti inilah yang dialami Persephone Rizvi, wanita yang kini sudah jadi mualaf.

Kisah Rizvi jadi seorang mualaf sangat dramatis. Ya, dulunya ia senang pergi ke pesta dan suka mabuk-mabukan. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai “Party Girl.

“Aku pikir aku menemukan kesenangan saat mabuk bersama teman-temanku. Kadang aku melakukan itu di apartemen milik orang lain. Kadang di balik mobil dan aku sudah seperti ini sejak berumur 12-13 tahun,” ujarnya dalam video yang diunggah akun Facebook BBC Three, sebagaimana dilansir dari aboutislam pada Senin (21/10/2019).

Namun seiring berjalannya waktu Rizvi menyadari bahwa jalannya hidupnya tidak benar. Mabuk minuman keras serta mengonsumsi narkoba justru membuat hidupnya terasa hampa.

“Panggilan terbesar adalah ketika saat malam hari aku sangat mabuk. Aku hanya ingat bahwa bangun di rumah sakit dengan alat infus yang tersambung. Aku sangat kecewa kepada dunia ini?” ucapnya mengenai perjalanannya menuju sosok mualaf.

“Itu membawaku pada perasaan bahwa tidak ada lagi jalan keluar dan mungkin bunuh diri adalah pilihan yang sangat tepat. Aku tahu pada saat itu aku sangat membutuhkan pertolongan. Aku membutuhkan hal seperti rehabilitas dan menemukan jalan keluar,” tambahnya lagi.

Menemukan Islam

Jawaban dari semuanya masalah yang dialami Rizvi ternyata Islam. Sebab ia menemukan kedamaian seteleh memeluk agama ini. Lalau bagaimana hidayah itu datang?

“Aku berpikir untuk pindah ke agama Islam ketika rekan kerjaku (Tawheeda) di PPI Call Center mengajak dan menantang untuk berpuasa. Saat benar-benar puasa, itu memberi suatu tujuan yang tinggi, seperti merasakan kesulitan pada diri Anda,” tutur Rizvi.

“Itu benar-benar menguras mental dan fisik, dan saya pikir itu adalah hal yang penting bagiku. Sebab aku harus berjuang di sekitar orang lain, tetap sibuk, dan berdoa membuat Anda jauh dari dunia luar. Itu membuat Anda lepas dari segala sesuatu yang terjadi,” ucapnya.

Singkat cerita puasa itu membuatnya menemukan hidayah untuk masuk Islam. Islam membuat diri Rizvi jadi lebih baik.

“Sejak memeluk Islam, aku tidak pernah lagi masuk rumah sakit. Bahkan aku melepaskan anti-depresiku. Aku lebih sadar akan kesehatan dan pasti lebih sadar, lebih disiplin,” katanya. Rizvi berterimakasih kepada Tawheeda, teman yang mengenalkan Islam.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement