Salah satu contohnya, ujar dia, rukun Islam yang ke-5 yaitu naik haji. Merupakan ritual yang berisi napak tilas atas perilaku para Nabi. Seperti Nabi Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Begitu pula dengan ibadah puasa, telah dilakukan oleh Nabi terdahulu. Di antaranya, Nabi Musa dan Siti Maryam.
"Begitu juga, ketika Islam datang ke Nusantara. Islam yang dibawa dan diajarkan oleh para Walisongo bukan dengan cara memberangus kebudayaan dan tradisi yang ada, melainkan menjadikan kebudayaan sebagai instrumen dakwah, sehingga Islam dapat bersatu dan bersenyawa dengan kebudayaan setempat," jelasnya.
Lantaran itu, tambah Kiai Said, Islam Nusantara dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU). Kebudayaan dan tradisi yang berkembang di masyarakat tidak serta merta ditolak. Namun justru, menjadikan hal ini sebagai infrastruktur dakwah. Tak lupa ini menjadi kesatuan dan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Muhammad Saifullah )