Isu radikalisme gencar dibicarakan akhir-akhir ini. Bahkan Menteri Agama Fahcrul Razi sampai mewacanakan pelarangan pemakaian celana cingkrang dan cadar di kalangan aparatur sipil negara (ASN).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, ia berharap kepada masyarakat, pemerintah hingga media agar lebih membatasi isu radikalisme karena dinilai sudah melebihi batas.
Â
"Mengingat masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini sangat banyak, maka kita mengharap kepada pihak pemerintah dan media agar mengurangi dosis pembicaraan tentang radikalisme karena apa yang ada selama ini terasa sudah melebihi dosis dan proporsinya," katanya dalam siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (7/11/2019).
Anwar mengatakan, perlunya pembatasan pembahasan isu radikalisme bukan berarti menganggap enteng masalah tersebut. Namun menurutnya, masih banyak persoalan lain yang lebih penting untuk dibahas, diperhatikan, dan dituntaskan.
Beberapa kasus yang lebih penting untuk diutamakan seperti masalah bencana alam, perekonomian, hingga pendidikan. Semua itu sangat berpengaruh besar terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.
"Ini bukan berarti bahwa masalah radikalisme tidak penting dan tidak berbahaya bagi masa depan bangsa, tapi persoalan yang dihadapi bangsa ini tidak hanya masalah radikalisme," kata Anwar.
Menurut Anwar, masih banyak persoalan lain yang harus diperhatikan dan dipikirkan yang dampak dan bencana serta malapetaka yang akan ditimbulkan tidak kalah besar.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran