Untuk berpindah keyakinan memang tak mudah. Banyak sekali tantangan dan cobaan seperti yang dialami oleh seorang mualaf bernama Nur Adiba.
Setahun ini Adiba resmi menjadi seorang mualaf. Memutuskan menjadi mualaf pasti banyak sekali perubahan dalam hidup.

Perubahan itu baik dari akhlak maupun cara berpakaiannya. Adiba, Mualaf asal Nias Sumatera Utara ini memiliki cerita menarik dalam proses hijrahnya.
Awalnya sebelum ia memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat, Adiba sudah memiliki keinginan untuk berhijab. Persisnya ketika ia didatangi oleh sosok laki-laki berjanggut dengan wajah bersih bercahaya.
"Setelah didatangi laki-laki berjenggot itu, lalu saya reflek ingin pakai hijab. Kebetulan tetangga kamar kos saya itu Muslim. Saya pinjam hijabnyayang segi empat. Terus dipakai ke kampus," katanya ketika menceritakan pengalamannya kepada Okezone beberapa waktu lalu di Masjid Darussalam Kota Wisata.
Penuh percaya diri, Adiba pun mengenakan hijab yang dipinjam dari teman kosnya. Tapi ternyata seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kelasnya malah menertawakannya. Sebab Adiba memakai pakaian yang tidak sesuai dengan hijabnya.
"Waktu itu teman-teman saya malah menertawakan karena saya pakai hijab tapi bajunya terlalu pendek. Lalu teman saya bilang jangan mempermainkan agama. Padahal saya nyaman pakai hijab," jelasnya.
Tapi setelah ia bersyahadat dan satu minggu resmi menjadi Mualaf, ia langsung mengenakan hijab dan mengenakan pakaian yang lebih syari.