Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Materi Dakwah Kerap Dangkal, MUI Terapkan Standardisasi Dai

Abu Sahma Pane , Jurnalis-Kamis, 21 November 2019 |10:03 WIB
Materi Dakwah Kerap Dangkal, MUI Terapkan Standardisasi Dai
Foto: dok.MUI
A
A
A

KETUA Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan dakwah saat ini juga masih banyak dipahami sebatas ceramah melalui mimbar-mimbar atau pengajian formal. Padahal dengan perkembangan zaman yang ada sekarang, cakupan dakwah sudah melintasi berbagai media.

Selain itu, kata dia, sekalipun dakwah sudah marak di masyarakat namun masih menimbulkan beberapa masalah. Misalnya masih kurangnya kompetensi dai, kekurangtertarikan objek dakwah pada materi dakwah, materi kurang mendalam (red. dangkal) dan komprehensif, bahkan juga seringkali materi lebih pada pencitraan diri, dan lain-lain.

“Untuk itulah perlu disiapkan dai-daiyah yang dapat memenuhi kebutuhan dakwah saat ini. Maka perlu diadakan kegiatan standardisasi dakwah ini,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman resmi MUI pada Kamis (21/11/2019),

Peserta Standarisasi Dai. Foto: dok.MUI

Untuk menciptakan dai yang berkualitas, MUI menyelenggarakan kegiatan Standardisasi Dai di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu. Selain mengembangkan kompetensi para dai atau daiyah, acara tersebut juga digelar sebagai respons terhadap masalah-masalah yang sedang dialami umat saat ini.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk wadah pendidikan yang dapat mendidik dan mengembangkan kemampuan para dai atau daiyah sehingga dapat merespons perkembangan zaman dan dapat menyelesaikan problematika umat, khususnya dalam konteks keindonesiaan,” tutur Cholil Nafis.

Karena itu diharapkan pelatihan ini dapat melahirkan dai-dai yang memiliki kemampuan yang memadai, baik dari aspek pengetahuan agama maupun pengetahuan di kehidupan sosial yang dilatari oleh semangat Islam wasathiyyah dan wawasan kebangsaan.

Selama ini, kata Cholil, sekalipun dakwah sudah marak di masyarakat namun masih menimbulkan beberapa masalah.

Misalnya masih kurangnya kompetensi dai, kekurangtertarikan objek dakwah pada materi dakwah, materi kurang mendalam dan komprehensif, bahkan juga seringkali materi lebih pada pencitraan diri, dan lain-lain.

Redaksi Okezone menerima foto atau tulisan pembaca berupa artikel tausyiah, kajian Islam, kisah Islam, cerita hijrah, kisah mualaf, event Islam, pengalaman pribadi seputar Islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan Muslim. Dengan catatan foto atau artikel tersebut tidak pernah dimuat media lain. Jika berminat, kirim ke [email protected], cc [email protected].

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement