Di negeri Syam (Suriah) sendiri, menurut santri senior, Mbah Moen tercatat setidaknya dua kali atau bahkan lebih telah berkunjung. Salah satunya ialah pada penghujung 2003.
Usai kunjungan itu tak terbilang betapa banyak kunjungan ulama-ulama negeri Syam ke rumah Mbah Moen dalam rangka menyambung tali silaturahim dan keilmuan.
Berikut adalah ulasan dari penggalan pandangan ataupun penilaian ulama negeri Syam terhadap Mbah Moen yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber dan pengajian. Sebagain besar di antaranya merupakan ungkapan rasa takjub.
“Jadilah seperti Syaikh Maimoen, beliau benar-benar mampu mengubah dan memberikan banyak dampak positif. Bukan hanya satu kota, tapi puluhan kota yang merasakan dampak positifnya. Tak hanya itu, bahkan dampak ini bisa mengalir sampai putra-putrinya. Seperti salah satu putranya (Syaikh Taj Yasin Maimoen) yang sekarang menjadi wakil gubernur Jawa tengah. Semua ini tak lain sebab kesungguhannya dalam berkhidmah tanpa mengharapkan balasan apapun.” (Syaikh Dr. Taufiq Ramadhan Al-Buthi)
"Syaikh Maimoen merupakan sosok yang mampu menjadi suri tauladan bangsa Indonesia. Di umurnya yang sudah kesekian, beliau tetap ikhlas niat berkhidmat kepada umat. Salah satunya ialah dengan mendirikan pesantren. Sebagaimana yang kalian tahu, berapa santrinya sekarang? Berdasarkan kunjungan saya waktu itu sangat banyak sekali. Untuk itu saya sama sekali tidak ragu dan berani mengatakan bahwa beliau merupakan salah satu "Ka'batul Qusshod" pusatnya orang-orang belajar, yang menjadi contoh tokoh perjuangan Islam".