NAMA KH Maimun Zubair (Mbah Moen) tak hanya harum di Indonesia, namun juga di kancah internasional. Di berbagai pengajian di luar negeri, jamaah dibuat takjub oleh pengalaman hidupnya.
Pengalaman hidup Mbah Moen membuatnya sangat kaya akan ibrah yang ia ambil usai rihlah di berbagai negara. Oleh karena itu tak heran jika jamaah betah mendengarkan ceramahnya.
Faktor usia yang kian bertambah justru menjadikan Mbah Moen semakin dikenal oleh khalayak. Dari kalangan ulama dan kaum terpelajar kawasan Afrika seperti Maroko, Sudan, Libya pun banyak yang mengenal sosok ulama kharismatik ini
Pria yang semasa hidupnya mengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, itu merupakan salah satu ulama berpengaruh terhadap perkembangan keilmuan Nusantara dalam dunia pesantren salaf abad ini. Bahkan di negara kawasan Timur Tengah sendiri nama Mbah Moen sangat tidak asing, khususnya bagi para pelajar dan ulama-ulama setempat.
Mbah Moen (kanan). Foto: Istimewa
Hal ini tentu tidak lepas dari kunjungan-kunjungan Mbah Moen sewaktu masih muda dulu. Hal ini pula yang membuat para putra-putri, dzurriyah dan santrinya tersebar di berbagai belahan bumi untuk melanjutkan studi.
Dari situlah, sudah maklum kiranya bahwa hampir setiap bulan pasti ada ulama Timur Tengah seperti Mesir, Yaman, Suriah, Makkah, Lebanon, yang berkunjung ke rumah Mbah Moen.