Kontan saja Mattalih menjawab dengan pasti, "Kopi! Yang tua ya."
Pramugari bingung bukan main, "Maaf, maksudnya gimana, Pak?"
"Ya, tolong buatkan saya kopi yang tua," jawab Mattalih.
Pramugari itu masih tidak paham. Sebab, ia memang bukan orang Madura. Seandainya pramugari itu orang Madura, pasti paham apa yang dimaksud dengan kopi yang tua. Kopi yang tua bukan berarti umur kopi itu telah tua renta berusia puluhan tahun, tetapi kopi yang kental, hitam pekat, tidak bening, dan tidak muda.
Ada-ada saja! Untung pramugarinya tidak tersinggung dengan kata-kata "tua" yang diucapkan Misraji. Sebab, yang ia katakan ialah "kopi tua", bukan perawan tua.
(Muhammad Saifullah )