Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia, Ustadz Fauzan Amin mengatakan, jika seseorang meninggal dunia akibat banjir atau tenggelam maka ia mati syahid.
"Ya, mati syahid di dunia. Kan kalau banjir matinya pasti tenggelam dan bersifat mendadak," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.

Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda;
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya: "Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah" (HR. Bukhari)
Fauzan melanjutkan, pengertian syahid di sini terbagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Syahid fi dunya (di dunia).
Syahid di dunia bisa dikenali melalui tanda-tanda fisik seperti meninggal saat melahirkan dan mati mendadak tanpa sebab. Seperti tiba-tiba terkena penyakit, tenggelam, terbakar dan lainnya.
2. Syahid fil akhirah (akhirat).
Sementara syahid fil akhirat lebih menunjuk nilai pahala yang didapat oleh si mayit. Misalnya, ada orang meninggal dunia dalam perang menegakkan kalimat Allah. Maka di dunia jelas dinyatakan mati syahid.
Namun demikian, perkara surga dan neraka tetap menjadi keputusan Allah SWT. "Tapi di akhirat hanya Allah yang Maha tahu."
Bisa jadi walaupun secara fisik di dunia di identifikasi sebagai mati syahid, berdasarkan tanda-tanda di atas tapi soal akhirat hanya Allah yang Maha tahu.