Kesulitan Mengubah Hidup Musa
Belajar tentang pertengkaran yang dia alami dan bagaimana dia harus melarikan diri dari rumah. Musa melakukan perjalanan selama berminggu-minggu, dan akhirnya dia tiba di sebuah tempat bernama Madyan. Pakaiannya berpasir dan dia perlu mandi, dan dia pun kekurangan makanan.
Tempat itu aneh dan asing di matanya. Dia memperhatikan tempat yang berair dan beristirahat di dekatnya terasa seperti buron, aneh dan sedih. Sementara dia beristirahat dia bisa melihat dua wanita menunggu di kejauhan. Domba mereka ada di dekatnya tetapi tidak di tempat pengairan, sepertinya mereka membutuhkan bantuan.
Dia melihat bagaimana para pria menggertak mereka, tidak membiarkan mereka masuk, untuk menyirami domba mereka, dan para wanita hanya berdiri di sana. Meskipun lelah, Musa memutuskan untuk melihat apakah dia dapat membantu para wanita itu.
Dia bukan orang yang hanya berdiri dan menyaksikan sesuatu terjadi. Menjadi pria yang saleh, baik hati, dan selalu ingin membantu, Musa mendekati para wanita dan bertanya apakah mereka membutuhkan bantuan. Kedua wanita itu malu-malu dan tidak ingin memaksakan, tetapi mereka menerima tawaran itu, menjelaskan bahwa mereka sedang merawat domba mereka sampai yang lain menyiramnya. Musa membantu tugas mereka.
Musa merasa senang, dan para wanita berterima kasih. Mereka membawa domba-domba itu pulang dan Musa kembali ke tempat peristirahatannya di bawah pohon. Dia adalah orang asing yang kesepian, tidak punya pekerjaan, jauh dari rumah, dan dia belum pernah bekerja sebelumnya.
Dia terbiasa hidup mewah dan makmur di istana Firaun. Dia ingat kemegahan, kekayaan, kekuatan, dan kemudahan. Tapi tiba-tiba dia sekarang menjadi manusia biasa seperti orang lain. Dia bisa saja meminta imbalan kepada dua perempuan tadi, tetapi dia tidak melakukannya.
“Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat teduh lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku."