Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Adab Suami saat Menghadapi Istri yang Sedang Marah

Novie Fauziah , Jurnalis-Minggu, 01 Maret 2020 |07:05 WIB
Adab Suami saat Menghadapi Istri yang Sedang Marah
Perempuan sedang marah (Foto: Pinterest)
A
A
A

Dalam kehidupan suami istri tak selalu semuanya menyenangkan dan penuh dengan gairah asmara. Terkadang istri marah dengan suaminya karena ia tak suka dengan sikap suaminya.

Seorang istri bisa marah terhadap suaminya karena dipicu oleh hal-hal yang sepele. Misalnya istri merasa insecure sehingga timbul rasa curiga dan cemburu kepada suaminya. Padahal suaminya misalnya hanya pergi ke luar rumah mengunjungi teman laki-lakinya.

 suami harus sabar terhadap istri

Menanggapi kemarahan sang istri tersebut, seorang suami seharusnya tak ikut terpancing emosinya. Sebab hanya akan memperkeruh suasana.

Lalu apa yang harus dilakukan suami saat istrinya marah?

1. Suami harus bersikap sabar

Saat istri marah maka suami harus tetap bersikap sabar. Sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Ummar bin Khattab. Suatu ketika, seorang lelaki pernah menuju rumah Sayyidina Umar RA untuk mengadukan perilaku istrinya yang sering marah. Sampai di sana, istri Umar RA juga sedang marah dan beliau pun hanya diam.

Lalu Umar RA pun berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya, karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya. Di samping itu, hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram—sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatan istriku.”

Umar RA mencontohkan adab suami saat menghadapi kemarahan istrinya. Yakni bersikap sabar dalam menghadapi istri yang marah dengan tidak membalasnya dengan ucapan apapun dan tidak melakukan tindakan kasar.

Sayyidina Umar justru mengamalkan kesabaran dengan sempurna, yakni menahan diri untuk tidak terjebak emosi dengan diam. Beliau hanya mendengarkan sang istri dan berusaha mengingat-ingat kebaikan sang istri.

 

2. Memaafkan kesalahan istri

Suami sebaiknya memaafkan kesalahan istri. Meneladani kisah Umar RA, beliau memiliki hati yang luas sehingga tidak tersinggung dan tak sakit hati terhadap sang istri. Bahkan Umar RA tidak sampai terbawa emosi berbalik memarahi istri. Dalam Islam pun dianjurkan untuk saling memaafkan sehingga kemarahan istri hendaknya dimaafkan.

Sebagaimana Allah berfirman,

“Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali ‘Imran: 159)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement