Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Penularan Virus Corona di Pesantren, Tim Santritizer Dibentuk

Novie Fauziah , Jurnalis-Rabu, 08 April 2020 |03:19 WIB
Cegah Penularan Virus Corona di Pesantren, Tim Santritizer Dibentuk
Wabah corona (Foto: Le Devoir)
A
A
A

Pandemi virus corona (COVID-19) yang tengah menjangkit di sejumlah negara, termasuk Indonesia, setiap hari kian bertambah. Tercatat, Selasa (7/4/2020) pasien positif corona sebanyak 2.738 jiwa. Sementara pasien sembuh 204 orang dan meninggal dunia 221

Menyikapi banyaknya orang yang terjangkit virus corona, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membentuk Tim Santritizer guna menjalankan dan mengembangkan Program Pencegahan COVID-19 di lingkungan pesantren.

Santritizer merupakan tim yang terdiri dari Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI, memiliki latar belakang pendidikan kesehatan masyarakat, kedokteran, perawat, dan apoteker. Selain itu, ikut pula sejumlah alumni kesehatan, alumni non kesehatan yang memiliki konsen terhadap pesantren serta pegawai Direktorat PD Pontren.

 Santri diajari membuat handsanitizer

Pelaksana Tugas Direktur PD Pondok Pesantren, Imam Safei menuturkan, Program Santritizer bertujuan untuk mewujudkan pesantren sehat dan pola perilaku sehat masyarakat pesantren, serta mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren.

“Program ini dikomandoi oleh alumni PBSB bidang kesehatan, terdiri dari kesehatan masyarakat, kedokteran, farmasi, perawat dan didukung juga alumni bidang lainnya,” ujar Imam kemarin.

Kemudian untuk pendanaan dalam pelaksanaan program Santritizer, lanjut Imam, menggunakan dana yang berasal dari anggaran di Direktorat PD Pondok Pesantren.

Kasubag TU Direktorat PD Pondok Pesantren, Abdul Rouf mengatakan, bahwa tahap awal program Santritizer mulai dilaksanakan pada April 2020. Program tersebut difokuskan untuk 50 pesantren yang berada di zona merah COVID-19 di wilayah Jabodetabek.

Menurut Rouf, secara teknis tim Santritizer akan memberikan pelatihan atau penyuluhan pencegahan COVID-19 meliputi perilaku hidup sehat, cara pembuatan hand sanitizer, disinfektan, pemakaian masker dan penggunaan thermal scanner.

“Selain memberikan penyuluhan, tim juga akan melakukan penyerahan bantuan untuk setiap pondok pesantren berupa hand sanitizer beserta refill, disinfektan, thermal scanner, masker dan poster, serta penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren,” ujar Rouf.

Lebih lanjut, kata Rouf, di pondok pesantren yang jadi sasaran Program Santritizer akan dibentuk gugus tugas yang di koordinatori oleh pengurus pesantren dan menjadi pesantren binaan alumni PBSB untuk memantau keadaan penyebaran COVID-19 di tiap pesantren.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement