Imam Nawawi di dalam Al Majmu’ berkata: “Hukum sholat tarawih sunnah sesuai dengan ijmak para ulama, dan boleh dilaksanakan sendiri atau berjamaah, mana yang lebih utama? Ada dua pendapat yang terkenal: Yang benar sesuai dengan kesepakatan sahabat-sahabat kami adalah bahwa berjama’ah lebih utama”.
Lebih lanjut, sholat tarawih adalah sunnah Rasulullah menghidupkan malam malam Ramadhan atau Qiyamullail.
“Tarawih ini menunjukkan kecintaan kita dan kekuatan kita untuk berlomba lomba mencari ridha Allah SWT, sholat tarawih berjamaah atau sendiri,” katanya.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh,Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadhan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (sholat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat” (HR Muslim)
Keutamaan menjalankan sholat tarawih, kata Ustadz Ainul Yaqin, merupakan salah satu semangat syiar di bulan Ramadhan yang penuh berkah, penuh keagungan dan keutamaan di sisi Allah SWT.
"Setiap bilangannya berlipat-lipat pahala, karenanya banyak yang berlomba-lomba memenuhi amalan kebaikan, dari menjalankan Tarawih, sholat malam, Witir, khotmil Quran, iktikaf dan sebagainya pada siang dan malam selama Ramadhan,” tuturnya.