Sahabat yang diberkahi Allah. Hari ini hari kelima puasa di bulan Ramadhan. Kita membahas lanjutan tujuh syarat atau rukun takwa berikutnya, yang kemarin kita sudah membahasnya 7 rukun pula.
Syarat ke-8 menggapai takwa adalah berbuat kebaikan (QS. Adz-Dzariat 51: 16), sebab Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Ali Imran 3:134). Menjadi takwa pasti menjadi baik.
Tidak dapat dikatakan bertakwa jika seseorang tidak melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik dimulai dari yang kecil dan lingkungan terkecil, misalnya, memberi senyum, mengambil kerikil yang akan mengganggu perjalanan orang, dan sebagainya.
Ke-9, syarat takwa adalah sedikit sekali tidur di waktu malam (QS. Adz-Dzariat 51:17). Dalam ayat lain di akhir malam mereka melakukan sholat tahajud.
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (Al-Isra 17:79). Tidak banyak tidur dan sholat malam adalah pekerjaan para nabi dan wali Allah, sebab mereka adalah orang-orang yang bertakwa.
Baca Juga : Mengapa Harus Takwa? (1)
Ke-10, selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar (QS. Adz-Dzariat 51:18). Setelah tahajud dan sholat malam lainnya, rukun takwa ini kemudian mensyaratkan untuk memperbanyak taubat dan istighfar. Mereka sadar bahwa mereka pasti berbuat salah dan dosa. Ini juga dilakukan oleh orang yang paling mulia di dunia, Nabi Muhammad SAW. Memohon ampunan sebelum fajar.
Ke-11, adalah meyakini bahwa terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi dan di dalam diri manusia. (QS. Adz-Dzariat 51:20-21). Artinya, akal yang diberikan Allah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berpikir dan merenungkan akan tanda-tanda kekuasaan Allah. Termasuk yang terjadi hari ini di mana wabah Covid-19 sudah menjadi pandemi di hampir setiap negara di dunia ini. Ini merupakan tanda kekuasaan Allah Yang Maha Perkasa.