Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

17 Ramadhan, Kepemimpinan Qurani dan Wabah Corona

17 Ramadhan, Kepemimpinan Qurani dan Wabah Corona
A
A
A

Tulisan ini saya buat pada malam 17 Ramadhan, di keheningan malam seraya bertafakur kepada Allah azza wajalla, menyelami peristiwa besar yang dialami nabi penerang zaman Muhammad shallallahu 'alahi wasallam kala itu, menerima wahyu surat pertama Alquran yakni surat Al Alaq 1-5.

Tegas dan jelas bahwa awalan surat Al Alaq adalah Iqra (bacalah). Turunnya surat ini menjadi pijakan dasar bagi seluruh umat Islam untuk senantiasa membiasakan membaca. Mengilhami segala wahyu ilahi dengan kesadaran akal, dan imannya, bersenyawa menjadi sikap hidup yang qurani.

Islam adalah agama yang sempurna, umat muslim memiliki Alquran sebagai instrumen dalam melihat dan menghadapi segala takdir dan dinamika kehidupannya. Baik secara individu, sebagai warga negara dan makhluk sosial yang berdampingan dengan manusia lainnya.

Fungsi Alquran sebagai penuntun sistem kehidupan menjadi kekuatan moral dan sekaligus acuan peribadatan sebagai hamba. Bahkan di penghujung ayat terakhir yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad yakni Al Maidah ayat 3, berbunyi: "Hari ini Kusempurnakan agamamu, dan Kucukupkan karunia-Ku untukmu dan Kupilihkan Islam menjadi agamamu".

Seraya tadabbur (merenung) tentang nilai yang terkandung dalam Alquran, pada saat yang bersama umat manusia di dunia sedang menghadapi wabah yang sebegitu dahsyat. Di negeri Indonesia tercinta, per Sabtu (9/5/2020) setidaknya 13.645 orang sudah terjangkit virus corona.

Bahkan akibat wabah ini, 959 warga negara kita telah kehilangan nyawa. Virus ini hingga saat ini belum ada vaksinnya. Tak tanggung-tanggung virus dengan sebutan Covid-19 ini sudah menyebar di 34 provinsi dan 370 kabupaten/kota.

Pada saat serba sulit seperti saat ini, kiranya perlu diulas tentang bagaimana kepemimpinan qurani sebagai kekuatan inti menghadapi wabah mematikan ini. Pertanyaannya, apa kaitannya Alquran, kepemimpinan dan upaya menanggulangi wabah mematikan ini?

Setelah merenung, kita semua insyaf dan harus mengimani bahwa Alquran adalah petunjuk, pedoman bagi manusia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Apalagi saat ini kita semua dihadapkan dengan sikap, kebijakan dan pernyataan yang serba tumpang tindih, membingungkan masyarakat. Aksi saling bantah antar menteri A dan Menteri B dipertontonkan sedemikian rupa. Belum lagi pernyataan Presiden dan anak buahnya yang berbeda. Menambah beban tersendiri hingga membuat masyarakt hilang arah.

Saya kemudian, berpikir bukankah Alquran telah memberi pesan tentang petunjuk segala bidang kehidupan? Bukankah tentang kepemimpinan juga sudah termaktub jelas dalam Alquran.

Sebut saja QS Al An'am ayat 165, yang berbunyi: "Dialah yang menjadikan sebagai wakil-wakil di bumi dan mengangkat derajatmu, yang seorang di atas yang lain, untuk menguji kamu atas karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu. Allah cepat menjatuhkan hukuman. Dan Dia Maha Pengampun, Maha Pengasih."

Kisah tentang Nabi Sulaiman yang menjadi raja juga difirmankan Allah melalui Surat Shod ayat 34-40 yang berbunyi:

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement