AKIBAT terpapar wabah virus corona (covid-19), seorang perawat di Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita, meninggal dunia. Ia wafat saat menjalani perawatan di RSAL Dr Ramelan pada Senin 18 Mei 2020. Diketahui, perawat tersebut juga tengah hamil empat bulan.
Kabar duka ini pun membuat catatan korban baru di dunia medis. Ari juga dikabarkan sebagai perawat pasien virus corona. Lalu, apakah seorang ibu hamil, sekaligus tenaga medis seperti Ari dapat dikatakan meninggal husnul khatimah?
Ketua Ikatan Sarjana Quran dan Hadits Indonesia Ustadz Fauzan Amin mengatakan setiap Muslim berharap meninggal dalam keadaan baik atau husnul khatimah. Namun manusia tidak pernah ada yang tahu, apakah ia akan meninggal dalam keadaan baik atau sebaliknya.
"Pada dasarnya tidak ada satu pun manusia yang tahu apakah seorang hamba itu mati husnul khatimah atau sebaliknya," ujarnya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, kata Ustadz Fauzan, terdapat tanda-tanda seorang Muslim meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, di antaranya:
1. Mengakhiri hidup dengan ucapan tahlil. Baik diucapkan langsung melalui lisan atau cukup melalui detak jantung.
Dari Mu'adz bin jabal, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya:“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR Abu Daud).