"Rencana itu juga termasuk mengalokasikan pintu khusus untuk masuknya jamaah, dan menempatkan kamera pendeteksi panas pada pintu yang ditunjuk untuk masuk," tambahnya.
Dia menambahkan, sajadah yang tersebar di perluasan masjid dan halaman telah dihilangkan. Pengelola masjid akan memfasilitasi jamaah untuk melakukan sholat di lantai dengan membawa sajadah masing-masing dari rumah.
“Lantai dan halaman masjid sedang dicuci dan disterilkan setelah setiap sholat, bersama dengan pembukaan kubah dan payung secara berkala untuk keperluan ventilasi di dalam masjid. Wadah zamzam telah dihapus setelah menangguhkan pengaturan untuk minum air suci sebagai bagian dari tindakan pencegahan untuk menahan penularan epidemi," tuturnya.
Pihak masjid juga masih melarang sementara kegiatan taklim, maupun tahfidzul Qur'an. Masjid akan dibuka satu jam sebelum sholat shubuh dan akan ditutup setelah sholat Isya, begitupun seterusnya.
“Hanya 50 persen dari area parkir masjid akan beroperasi. Kampanye kesadaran media tentang tindakan pencegahan yang harus diambil saat mengunjungi dan melakukan sholat di masjid telah diluncurkan dan ini bekerja sama dengan Departemen Kesehatan yang timnya hadir di pintu utama masjid untuk melakukan pemeriksaan suhu setia," tutupnya.
(Rizka Diputra)