Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sambut New Normal, Ribuan Ponpes Disulap Jadi Pesantren Tangguh

Sambut <i>New Normal</i>, Ribuan Ponpes Disulap Jadi Pesantren Tangguh
Ilustrasi pondok pesantren. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur bersama Polda dan Kodam V Brawijaya menyiapkan skenario masuknya kembali santri di pondok pesantren setelah libur dampak pandemi virus corona (covid-19). Sejumlah pondok telah disiapkan sebagai "Pesantren Tangguh" di Jatim.

Di antaranya Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Pondok Pesantren Darussalam Gontor, dan Pondok Pesantren Darul Ulum Garsempal Omben Sampang.

Kemudian ada Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Al Falah Jeblog Talun Blitar, dan sebagainya.

Peran dan inisiatif pondok pesantren akan menentukan percepatan berdirinya program Pesantren Tangguh ini.

Ponpes tersebut telah menyiapkan kondisi pesantrennya aman dari covid-19. Mulai kebersihan, penyiapan layanan kesehatan, penerapan protokol kesehatan, hingga protokol kegiatan belajar-mengajar selama pandemi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, 21 persen dari total pesantren di Indonesia ada di wilayahnya. Satu pesantren ada yang santrinya mencapai puluhan ribu. Sebut saja Pesantren Lirboyo, jumlah santrinya mencapai 28.000. Pesantren Gontor juga puluhan ribu santrinya.

Jadi menjelang kembalinya santri belajar di pondok pesantren, maka sangat penting dilakukan penyiapan protokol kesehatan, apakah disebut Pesantren Tangguh atau lainnya.

"Di masa pandemi seperti ini, yang penularan virusnya sangat cepat dan terjadi dalam bentuk droplet atau percikan yang vaksinnya hingga sekarang belum ditemukan, maka pencegahan yang paling efektif adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Maka kami terus mendorong pesantren-pesantren di Jatim untuk disiapkan protokol kesehatan yang baik yang secara umum kami sebut sebagai Pesantren Tangguh," kata Khofifah usai menghadiri peresmian program Pesantren Tangguh di Pesantren Darul Ulum Gersempal Omben, Sampang, Madura, dikutip dari Sindonews, Kamis (11/6/2020).

Dalam penyiapan Pesantren Tangguh ini, Khofifah bahkan berkesempatan sowan langsung ke pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri. Ia berkunjung bersama Kapolda Jatim Irjen Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah pada Sabtu 6 Juni.

Lebih lanjut Khofifah menyatakan mendukung digagasnya Pesantren Tangguh di berbagai ponpes dan berharap pesantren benar-benar aman dari covid-19. Selanjutnya dapat mencegah penyakit menular lainnya.

"Kami berharap makin hari makin banyak pesantren yang akan menjadi role model Pesantren Tangguh, terutama di tengah pandemi covid-19. Namun kami ingin model Pesantren Tangguh ini nantinya berkelanjutan," ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, ada tiga poin penerapan wajib dalam Pesantren Tangguh. Pertama, pesantren sehat. Pondok pesantren diharapkan mulai akrab dan tegas dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai penggunaan masker hingga menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Kedua, pesantren bersih. Mereka harus mengupayakan santrinya terbiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan memperbanyak akses cuci tangan serta sanitasinya terus ditingkatkan.

"Ketiga adalah pesantren TOPP. Ini akronim dari 'tanaman obat pondok pesantren'. Jadi kami ingin agar pengembangan tanaman obat juga dilakukan lebih masif di pesantren untuk mewujudkan ketahanan pengobatan tradisional di lingkup pesantren," jelas Khofifah.

Tiga poin program Pesantren Tangguh itu diharapkan bisa diterapkan di ponpes lain di Jatim, bahkan kalau bisa menjadi inspirasi bagi pesantren di provinsi lain.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement