"Mengingat di Kota Bogor statusnya masih berada di zona kuning untuk kegiatan seperti pameran yang mengundang orang berkerumun, tentunya harus mempertimbangkan resiko di aspek kesehatan. Sebagai dukungan, kami selaku pembina teknis kegiatan meminta panitia menyampaikan kesiapan penerapan protokol kesehatan ketat sekaligus cek fisik lapangan terkait komitmen penerapan protokol kesehatannya seperti apa," tegas Atep.
Hasil verifikasi nantinya, lanjut Atep, akan dilaporkan kepada gugus tugas untuk bahan kajian dan pertimbangan dalam memberikan izin operasional penyelenggaraan kegiatan pameran tersebut.
"Untuk teknis kegiatan pameran dan lokasinya masih akan membahasnya lebih lanjut bersama para pihak dari unsur Forkopimda Kota Bogor," tutupnya.
Sekadar informasi, dalam pameran artefak Rasulullah akan dipamerkan 30-40 artefak bersejarah peninggalan Nabi dan sahabat. Benda bersejarah yang rencananya turut dipamerkan antara lain, sorban, baju, janggut, darah bekam, baju perang, pedang, tongkat dan lainnya.
(Rizka Diputra)