Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ribuan Santri Kembali ke Pesantren di Tasikmalaya, Wajib Bawa Surat Sehat

Asep Juhariyono , Jurnalis-Kamis, 25 Juni 2020 |12:36 WIB
Ribuan Santri Kembali ke Pesantren di Tasikmalaya, Wajib Bawa Surat Sehat
Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya dicek suhu tubuh (iNews/Asep)
A
A
A

TASIKMALAYA - Sebanyak 4.500 santri dari berbagai daerah mulai masuk kembali ke Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Setiap santri yang datang dilakukan pemeriksaan secara ketat di pintu gerbang masuk. Pesantren itu menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh. Jika suhu tubuh di atas 38 derajat akan dikarantina di ruang khusus pesantren.

Baca juga:  Pedang hingga Janggut Rasulullah Akan Dipamerkan di Kota Bogor

Selain itu para santri juga diwajibkan untuk membawa surat keterangan sehat dan surat telah melakukan isolasi mandiri dari Puskesmas daerah asal. Jika tidak membawa surat sehat, maka pengurus pesantren akan menolak dan mengembalikan santri tersebut ke daerah asalnya.

Mengutip laporan dari koresponden iNewsTV, Kamis (25/6/2020), jadwal kedatangan para santri di pondok pesantren terbesar di Tasikmalaya ini di kelompokan dan diatur menurut daerah regional masing-masing.

Para santri tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan umum. Bagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi akan ada fasilitas kendaraan khusus yang dikordinasi oleh petugas dari masing-masing daerah,baik dari Jawa maupun luar Jawa.

 

Tahap pertama santri yang datang dari zona Priangan Timur yakni Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kota Banjar, dan Pangandaran.

Kemudian tahap kedua santri dari luar daerah seperti zona Bandung Raya meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota dan Kabupaten Bogor, Bekasi, dan Jakarta.

Untuk tahap ketiga penerimaan santri yang terakhir pada 5 Juli mendatang dari zona seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Sulawesi, Sumatera, dan provinsi lainnya.

Sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar di pesantren, para santri yang baru datang nantinya akan dikarantina selama 14 hari di gedung khusus.

Selama menjalani isolasi di pondok pesantren para santri juga akan diberikan berbagai kegiatan agama, seperti mengkaji Alquran dan kitab kuning. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh selama menjalani karantina.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement