Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketika Khalid bin Walid Tidak Mempan Diracun

Ketika Khalid bin Walid Tidak Mempan Diracun
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
A
A
A

KHALID bin Walid Radhiyallahu 'anhu (585-642) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia dijuluki Saifullah Almaslul atau pedang Allah yang terhunus. Dia merupkan panglima perang yang ahli dalam strategi militer. Di bawah kepemimpinan militernya, jazirah Arab bersatu dalam dalam kekhalifahan.

Mengutip dari Sindonews, (26/6/2020), selama memimpin pasukan Muslimin, Khalid telah ikut lebih dari 100 pertempuran melawan kekaisaran Byzantium dan selalu menang. Dalam biografinya, Khalid bin Walid adalah orang paling gigih dalam berperang. Namun, ia wafat di atas tempat tidur karena sakit, bukan di medan perang. Begitulah kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala kepadanya.

Di balik kesuksesannya sebagai panglima perang, Khalid bin Walid memiliki karomah. Dikisahkan, suatu hari, Khalid bin Walid singgah di suatu kampung. Orang-orang memperingatkannya, "Waspadalah terhadap racun, jangan minum suguhan orang-orang asing!"

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Namun Khalid menjawab, "Berikan racun itu kepadaku!" Kemudian beliau mengambil minuman beracun itu, lalu meneguknya sambil membaca "basmalah", dan tidak terjadi sesuatu pun yang membahayakannya. (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la, Al-Baihaqi, dan Abu Na'im dari Abu Safar)

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Khalid bin Walid pergi ke satu kampung. Penduduk kampung itu menyuruh Abdul Masih menyambut Khalid dengan membawa minuman yang mengandung racun ganas.

Khalid berkata kepada Abdul Masih, "Berikan minuman itu!" Ketika ia istirahat, Khalid mengambil minuman beracun itu lalu berdoa, "Dengan menyebut nama Allah, Tuhan langit dan bumi. Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan mencelakakan hamba-Nya, karena nama-Nya mengandung obat."

Kemudian Khalid meneguk minuman beracun itu. Abdul Masih kembali ke kaumnya seraya berkata, "Hai kaumku, ia telah minum racun ganas itu, tetapi ia tidak apa-apa." Akhirnya kaum itu berdamai dengan kaum Muslimin. (Dikisahkan oleh Al-Kalbi).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement