Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pandemi Covid-19, Pemantauan Hewan Kurban Diperketat

Pandemi Covid-19, Pemantauan Hewan Kurban Diperketat
Hewan kurban. (Foto: Okezone)
A
A
A

PERDAGANGAN hewan kurban menjelang Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi terus meningkat. Salah satunya terjadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memperketat pemantauan dengan pemeriksaan hewan kurban. Langkah ini dimaksudkan agar hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak sembelih.

Baca juga: Hewan Kurban Haruskah Berjenis Kelamin Jantan? 

Koordinasi juga dilakukan melibatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) sebagai antisipasi persebaran wabah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan perdagangan hewan kurban menunjukkan peningkatan, baik berasal dari lokal Sukoharjo maupun keluar masuk antardaerah. Hewan kurban yang diperdagangkan berupa sapi dan kambing.

Hewan kurban tersebut sebelum diperdagangkan dan disembelih wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) serta Surat Keterangan Status Reproduksi (SKSR). Surat dikeluarkan dinas sebagai bentuk kelayakan terhadap hewan kurban.

"Perdagangan hewan kurban, baik di lokal Sukoharjo maupun keluar masuk antardaerah, semakin meningkat. Apalagi kondisi pasar hewan sudah dibuka meski kondisi masih pandemi virus corona. Kami akan lakukan pemantauan ketat," ujarnya, dikutip dari KRJogja, Senin (6/7/2020).

Hewan kurban. (Foto: Dok Okezone/Arif Julianto)

Perdagangan hewan kurban di Sukoharjo, terang Netty, banyak ditemukan di sejumlah pasar hewan seperti di Bekonang, Mojolaban, Gawok, Gatak, dan Tawangsari. Selain itu perdagangan juga dilakukan langsung oleh peternak di sejumlah wilayah. Hewan kurban yang diperdagangkan berupa sapi dan kambing.

Lalu lintas perdagangan hewan kurban juga banyak ditemukan berupa pengiriman sapi dan kambing keluar daerah. Pengiriman dilakukan langsung oleh peternak di wilayah Solo Raya.

"Pada masa pandemi virus corona kami pantau ketat, khususnya pengiriman hewan kurban sapi ke luar daerah sampai wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Dari sisi hewan kurban tidak ada masalah, tapi berkaitan dengan manusiannya, baik sopir dan kernet, kami minta bantuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona untuk membantu memantau kesehatan mereka," lanjutnya.

Baca juga: Curhat Pedagang Hewan Kurban, Penjualan Turun 50 persen 

Netty mengatakan, pada masa normal sebelum pandemi virus corona, permintaan sapi dari peternak Sukoharjo ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta sangat banyak. Permintaan bahkan mencapai puluhan ekor dalam sekali pengiriman. Momen Idul Adha dimanfaatkan oleh peternak untuk meningkatkan pendapatan dengan menjual ternak ke luar daerah.

"Di pos perbatasan seperti di Pasar Hewan Bekonang, Mojolaban, sudah ada petugas melakukan pemeriksaan hewan kurban keluar masuk antardaerah. Jangan sampai hewan kurban dari luar daerah masuk membawa penyakit dan menular," tegasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement