PASCA viralnya klepon di jagat maya, santri Pondok Pesantren Al Mawaddah, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah membuat terobosan dengan mengkreasi klepon berkonsep "hijrah". Hal itu mereka lakukan di sela kegiatan praktik saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Klepon berhijrah bersama kurma dan bersilaturahmi. Produksi BLKK Al Mawaddah Kudus," tulis akun YouTube elMawaTV.
Staf BLKK Al Mawaddah, Muhammad Lutfi Syaf menjelaskan, klepon hijrah ini memiliki keunikan karena berisi kurma. Klepon semakin istimewa lantaran telah disebut dalam catatan-catatan serat centhini, yang ternyata sudah dibuat sekitar tahun 1814-1823. Tak hanya itu, klepon juga mengandung filosofi dan pelajaran moral di dalamnya.
“Klepon mengajarkan kepada kita kalau makan jangan sambil berbicara. isinya yang merupakan gula aren cair akan muncrat keluar,” tuturnya, seperti dikutip dari iNews.id.
Sedangkan pimpinan BLKK Al Mawaddah, Sofiyan Hadi menyebut, makanan tak semata-mata soal rasa, melainkan juga terkandung simbol budaya. Di mana klepon mampu menembus sekat-sekat sosial, budaya, maupun agama. Buktinya, klepon mampu menyentuh lidah masyarakat dari berbagai kelas sosial.