"Dahulu tradisi dari semua pria dari masyarakat Makkah untuk sepenuhnya terlibat dalam kegiatan haji dan dengan demikian memberikan kesempatan langka bagi perempuan untuk menghabiskan hari diberkati di tempat yang paling diberkati di bumi,” kata Sameer Barqa, seorang peneliti sejarah Makkah seperti dilansir dari Saudi Gazette, Minggu (2/8/2020).
"Ketika para lelaki pergi ke tempat suci di hari Tarwiyah, hari pertama haji, kota suci Makkah akan kosong dari jamaah laki-laki dan kemudian para wanita akan pergi untuk menjaga lingkungan juga," katanya.
Namun, tahun ini, virus corona mencegah perempuan mempertahankan tradisi ini karena mereka dipaksa untuk tetap tinggal di rumah, karena sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19.
(Salman Mardira)