DI ZAMAN sekarang, bergosip atau yang sering dikatakan ghibah seolah dianggap hal yang lumrah dilakukan, hampir semua kalangan di setiap saat. Parahnya, kaum wanita atau ibu-ibu sudah dilabeli sebagai makhluk yang paling dekat dengan aktivitas ini.
Gosip atau ghibah termasuk perbuatan yang dilarang Allah karena tidak ada nilai manfaat dan akan menimbulkan fitnah, karena biasanya bergosip itu membicarakan kesalahan orang lain yang belum tentu benar akan kebenarannya. Bahkan sekaligus ditambahkannya persepsi dari si penggosip dengan sikap hati yang salah.
Dalam Alquran mencari-cari kesalahan orang lain disebut dengan istilah tajassasu (tajassus). Membuka aib saudara muslim dan tajassus ini merupakan penyakit hati yang menyertai hasad dan iri dengki. Jika penyakit ini semakin dibiarkan akan timbul berburuk sangka dan tergolong sifat yang amat dibenci Allah dan Rasulnya.
Baca juga: Bolehkah Rayakan HUT RI dengan Dangdutan? Begini Kata Ustadz Abdul Somad
“Orang seperti ini, habis amalnya," ucap dai kondang Ustadz Das'ad Latif dalam sebuah ceramahnya, dikutip dari channel YouTube, Das’ad Latif, Jumat (14/8/2020).
Disebutkan bahwa dari Abu Bakrah ia berkata; “Aku berjalan bersama Rasulullah saw. hingga melewati dua kuburn, lalu ia bersabda: “Siapakah yang dapat mengambilkan untukku pelepah kurma?” Aku pun dapat mendahului laki-laki lain dengan membawa pelepah tersebut, lalu kami memberikannya kepada beliau, beliau membelahnya menjadi dua, dan meletakkannya masing-masing kuburan tersebut satu-satu, sambil bersabda: ‘(semoga) ia diringankan (siksanya) selagi pelepah tersebut masih basah.” Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: “Sesungguhnya keduanya sedang disiksa lantaran ghibah dan (tidak bersuci dari) kencing,” (HR. Ahmad).
Pada hadits lainnya, dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwasanya ia berkata; "Ketika kami sedang bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba tercium bau busuk. Maka Rasulullah bersabda; "Tahukah kalian bau apa ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (membicarakan kejelekan) kaum mukminin,".