Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jauhi Gibah, Perbuatan Buruk Layaknya Makan Daging Saudara Sendiri

Mustafidhotul Ummah , Jurnalis-Sabtu, 15 Agustus 2020 |20:31 WIB
Jauhi Gibah, Perbuatan Buruk Layaknya Makan Daging Saudara Sendiri
Ilustrasi menjauhi gibah. (Foto: Unsplash)
A
A
A

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."

Dengan menggibah kejelekan orang lain dan menuduh tanpa ada bukti sama saja memakan daging saudaranya yang sudah mati, nauzubillahiminzalik. Selain itu akan selalu ada malaikat yang mencatat perbuatan baik maupun buruk. Sesuai firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surah Qaaf Ayat 18:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement